11 Januari 2020

POTENSI BIOGAS ENERGI BARU TERBARUKAN SUMBER USAHA BUMDES SUKOWIDI BERKELANJUTAN

SUKOWIDI- Pemerintah Desa Sukowidi Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan menggencarkan pengelolaan biogas berbahan kotoran sapi sebagai sumber energi alternatif  yang ramah lingkungan. Pasokan kotoran bahan baku biogas berupa limbah sapi berasal dari ternak warga. Karena pada umumnya warga Desa Sukowidi menggantungkan hidupnya dengan bertani dan berternak sapi, sehingga dapat memenuhi suplai kebutuhan pengisian kotoran ternak untuk unit biogas ukuran 6-10 m³ guna mewujudkan kemandirian energi. Sabtu (11/01/2020).

Kotoran sapi, awalnya menjadi masalah besar lantaran hanya dibuang atau ditumpuk  di sekitar kandang dan mengalir ke selokan menuju bantaran sungai ataupun sawah warga. Bau, kotor jadi biang penyakit dan dampaknya sangat mencemari lingkungan. Namun kini dengan pengolahan menjadi biogas bisa mengatasi masalah limbah kotoran di Desa Sukowidi.

Warga Desa Sukowidi membuat tabung sebagai tandon kotoran sapi untuk bisa menghasilkan biogas. Ditambah tabung untuk menampung gas dengan pemasangan pipa pralon untuk saluran gas menuju ke dapur. Semakin banyak kotoran sapi yang dimasukkan ke dalam tabung, semakin banyak pula biogas yang dihasilkan.

“ Biogas yang telah dibangun berukuran 7 m³ untuk sementara hanya bisa memenuhi keperluan masyarakat di sekitar kandang.Untuk fermentasi dibutuhkan waktu 14 hari. Selama proses itu, bakteri anaerobik akan mengubah biomassa kotoran sapi menjadi gas metan yang bisa digunakan sebagai bahan bakar ramah lingkungan ” , ujar Slamet warga Desa Sukowidi.

Warga di Desa Sukowidi, Kecamatan Nguntoronadi memperlihatkan nyala kompor yang bersumber dari biogas


Sejumlah warga yang menggunakan biogas mengaku merasakan manfaatnya dan sangat terbantu dengan adanya biogas ini karena mampu menghemat pengeluaran rumah tangga yang biasanya membeli gas LPG 3 kg  2-3 tabung dalam sebulan.

“Sekarang saya tidak menggunakan gas LPG 3 kg lagi semenjak ada biogas, lumayan bisa menghemat pengeluaran. Uang yang setiap bulan untuk membeli tabung gas itu bisa untuk keperluan lain.Apinya biru dan nyala apinya besar masakan cepat matang, juga jauh lebih aman tidak khawatir akan meledak seperti yang kerap terjadi pada tabung gas  LPG” , ujar  Sriani  salah seorang ibu rumah tangga saat ditemui di kediamannya.

“ Pembuatan biogas, hingga saat ini baru ada 5 unit reaktor biogas yang tersebar di tiga Dukuh Desa Sukowidi. Rencana akan dikembangkan secara menyeluruh pada masa mendatang, guna menghindari pencemaran lingkungan serta menghemat pengeluaran warga Desa Sukowidi. Berharap warga bisa memelihara dan memanfaatkan sarana prasarana instalasi biogas yang sudah dibangun dengan baik” , ujar Yudho Santiko Sekretaris Desa Sukowidi.



Proses pembuatan biogas dilakukan secara bergotong-royong oleh Warga Desa Sukowidi, Kecamatan Nguntoronadi


YUDHO SANTIKO (SEKRETARIS DESA)    TITIN ERNAWATI (KAUR KEUANGAN)    ENI SETYOWATI (KAUR TATA UMUM DAN TATA USAHA)    SUGIANTO (KAUR PERENCANAAN)    SUDARTO (KASI PEMERINTAHAN)    SUDIGDOYO (KASI KESEJAHTERAAN)    BUDI SUSANTO (STAP KASI PEMERINTAHAN)    SUHIRMAN (KAMITUWO)    AGUS TRIONO ST. (KAMITUWO)    DARMADI (KAMITUWO)    SLAMET (KASI PELAYANAN)    SLAMET (STAF KASI PELAYANAN)